English | French | Spanish | Deutch

Single Blog Title

This is a single blog caption

YMKA Gelar Seminar Politik: Menakar Arah Kabinet Prabowo-Gibran di Tengah Transisi Demokrasi Indonesia

Jakarta, 21 Oktober 2024 — Memasuki babak baru dalam demokrasi Indonesia, Yayasan Maya Khatulistiwa Adidaya (YMKA) kembali mengambil peran strategis dalam menyuarakan pendidikan politik berbasis publik. Melalui Seminar Politik bertema “Membaca Arah Koalisi Kabinet Prabowo-Gibran: Peluang, Tantangan, dan Harapan,” YMKA menyuguhkan forum reflektif dan edukatif untuk memahami dinamika politik pasca terpilihnya Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Kegiatan yang diselenggarakan secara daring pada Senin, 21 Oktober 2024 ini menjadi respon cepat dan kritis atas terbentuknya kabinet baru. Di tengah euforia maupun skeptisisme masyarakat, YMKA menghadirkan seminar ini sebagai ruang partisipatif untuk mendiskusikan arah kebijakan, konfigurasi kekuasaan, serta harapan publik terhadap koalisi pemerintahan yang baru terbentuk.

Webinar ini bertujuan untuk: Memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, khususnya generasi muda dan kelompok sipil. Mengkaji secara ilmiah peluang, tantangan, dan agenda strategis kabinet Prabowo-Gibran. Mendorong partisipasi publik dalam pengawasan demokrasi. Mempererat komunikasi YMKA dengan berbagai pemangku kepentingan serta memperluas jangkauan advokasinya.

Dua narasumber dihadirkan untuk memperkaya perspektif: Ray Rangkuti, pengamat politik dari Lingkar Madani, memberikan analisis kritis tentang koalisi kekuasaan, potensi oposisi, serta lanskap demokrasi elektoral pasca 2024. Sulaiman Haikal, dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran wilayah Banten, menyampaikan dari sudut pandang internal koalisi mengenai visi-misi pemerintahan, struktur kabinet, dan harapan pemerintahan baru.

Diskusi ini dipandu oleh Rintis Mulyaning Ati, perwakilan dari YMKA yang juga aktif di bidang pendidikan politik.

Jumlah peserta yang hadir dalam Zoom mencapai 105 orang, sementara yang mengisi presensi mencapai 300 orang, mencerminkan antusiasme publik terhadap agenda transisi kekuasaan yang tengah berlangsung.

Webinar ini menjadi ajang penting untuk menumbuhkan budaya politik yang kritis, terbuka, dan partisipatif. YMKA melalui kegiatan ini kembali menegaskan komitmennya sebagai lembaga yang menjembatani antara pengetahuan, kesadaran publik, dan perubahan sosial-politik yang konstruktif.

Dengan semangat “From Knowledge to Humanity,” YMKA akan terus menjadi ruang dialog dan pemantik pemikiran strategis bagi Indonesia yang demokratis, inklusif, dan berkeadaban. (***)

Leave a Reply